Menghemat Pemakaian Energi Listrik Pada Komputer

Minggu, 13 Februari 2011
Seringkali komputer dituding sebagai penyebab naiknya tagihan listrik di rumah. Padahal seperangkat komputer hanya menghabiskan sekitar 15% - 20% dari total konsumsi listrik (abis ngitung tagihan listrik nih). Okelah, memang kenyataannya seperti itu. Monitor dengan layar yang lebar dan suara menggelegar dari loudspeaker, seakan harus berpikir dua kali untuk dapat menikmatinya. Tapi tidak lantas kita secara ekstrim menuding peralatan-peralatan itu membuat tagihan listrik menjadi naik. Ada cara-cara yang lebih bijak untuk menghemat konsumsi listrik pada komputer tanpa mempengaruhi kinerjanya.



Matikan perangkat yang sedang tidak dipakai
Beberapa perangkat komputer seperti printer, scanner, external hard disk, external modem, loudspeaker seringkali kita biarkan menyala dalam posisi standby saat sedang tidak digunakan dengan dalih pada saat akan digunakan tidak perlu menunggu sampai peralatan itu siap digunakan. Memang jika sebuah printer dalam posisi mati membutuhkan untuk mempersiapkan diri sebelum digunakan. Tapi waktu yang hanya sekian puluh detik itu tidak sebanding dengan energi listrik yang terbuang pada waktu peralatan dalam keadaan standby. Sebaiknya matikan printer, kalo perlu cabut kabelnya dari steker untuk mengurangi konsumsi listrik. Demikian juga external hard disk yang jarang diakses tapi tetap terhubung dengan komputer juga dapat membuat energi listrik terbuang sia-sia. Sebaiknya dicopot sampai waktunya akan digunakan.

Konfigurasi sistem
Pada sistem operasi Windows dapat mengatur konsumsi daya pada sistem. Lewat Control Panel pada bagian Power Options kita dapat menentukan sendiri setting yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Beberapa parameter penting untuk menghemat daya adalah sleep time, wireless adapter setting, processor power management, display, multimedia settings, usb settings, hard disk.

Atur pencahayaan pada monitor
Seringkali kita melupakan hal ini, terutama untuk pengguna monitor CRT. Semakin tinggi tingkat pencahayaan pada monitor semakin tinggi pula daya yang dibutuhkan. Turunkanlah sesuai kebutuhan, selain hemat daya pengaturan ini juga tidak menyebabkan mata cepat lelah di depan monitor komputer.

Baterai laptop
Bagi pengguna laptop ada baiknya men-charge baterai sampai selesai. Proses charge yang setengah selesai kemudian dilanjutkan kembali malah akan menghabiskan banyak energi. Bila perlu membawa baterai cadangan pada saat bepergian. Gunakan fasilitas hibernate untuk menghemat baterai daripada mematikan laptop. Karena dengan hibernate proses startup sistem lebih cepat daripada proses booting normal. Mematikan wireless adapter pada saat tidak digunakan juga dapat menghemat baterai laptop.

Memperbaharui firmware
Salah satu pilihan yang belum pernah saya buktikan secara langsung (hehehehehehe). Tapi logikanya begini, firmware berisi instruksi-instruksi agar suatu perangkat dapat bekerja dengan maksimal. Saat pihak vendor menemukan kelemahan pada algoritma firmware yang terdahulu, maka akan diperbaiki pada versi firmware yang baru. Algoritma tersebut berhubungan dengan efisiensi perintah untuk perangkat tersebut. Jika algoritma yang digunakan semakin efisien maka kinerja perangkat semakin efisien juga. Belum pernah saya buktikan, hanya pemikiran saya pribadi ^_^.

Jadi kurang lebih seperti itu yang saya praktikkan untuk menghemat energi di rumah. Hemat energi juga dapat mengurangi dampak pemanasan global. Dan yang jelas tagihan listrik di rumah tidak membengkak, seperti yang baru saja saya alami. Anda juga dapat bereksplorasi sendiri menemukan cara-cara lain untuk menghemat energi dan menjaga bumi ini tetap hijau.

0 comment(s):

Posting Komentar

Ad
 
 
 

Followers